ABD.
ROZAQ 2KA43
11 TIPS MEMULAI USAHA SENDIRI
Konon 70 persen bisnis skala kecil (bisnis rumahan, bisnis
perorangan, industri rumah tangga) gagal di tahun pertama operasinya. Sisanya
yang 30 persen, terseok-seok di tahun kedua. Dari 30 persen tadi, hanya 10
persennya saja yang selamat memasuki tahun ketiga. Berikutnya hanya 5 persen
yang beruntung bertahan hidup sampai tahun kelima. Nah, yang benar-benar
berumur panjang dan sukses, konon tak sampai satu persen dari sisanya.
Mengapa? Banyak sebab! Modal minim, kurang pengalaman, keuangan
yang payah, kesalahan manajemen, sedikit relasi, sampai terimbas resesi. Pendek
kata, bisnis "balita" (usia di bawah lima tahun) memang rawan. Perlu
pengelolaan ekstra ketat tapi dinamis, cerdas, plus kreatif. Jika Anda sedang
merintis bisnis skala kecil, barangkali 14 strategi berikut ini bisa memberi
inspirasi.
1. Rencana Bisnis
Ada guyonan, jika mau berwiraswasta jangan terlalu banyak membuat
rencana. Bisa-bisa Anda hanya berhasil membuat rencana, tapi tak pernah berani
menjalankannya. Ada benarnya juga. Tapi bisnis sekecil apapun perlu rencana.
Jalankan saja sebuah bisnis, lalu sambil berjalan lakukan
perencanaan-perencanaan matang. Jadikan rencana bisnis sebagai arahan, bukan
sebagai penghalang.
2. Amankan Modal
Bisnis skala kecil biasanya modal sendiri dan itu pun terbatas
jumlahnya.Bisa juga Anda didukung investor atau modal pinjaman. Jika demikian,
hati-hatilah mengelolanya. Hindari perluasan biaya operasional di luar rencana
bisnis semula. Cara terbaik mengamankan modal adalah dengan melakukan
pengecekan posisi keuangan setiap hari. Amankan setiap pengeluaran, seolah-olah
hidup Anda benar-benar tergantung dari cadangan modal tadi.
3. Potong Biaya
Penghematan adalah kata kunci pengamanan modal. Hindari semua biaya-biaya
yang tidak perlu. Hindari tambahan biaya operasional. Upayakan selalu dapat
harga diskon dari supplier. Jika beli tunai mahal, beli secara kredit atau
menyewa bisa jadi pilihan. Sesuaikan pilihan teknologi dengan kebutuhan. Jika
hanya butuh komputer untuk mengetik dan software program keuangan sederhana,
jangan terobsesi pada komputer super canggih yang mahal harganya.
4. Laba Tunai
Direkomendasikan supaya Anda benar-benar punya laba tunai, bukan
sekedar laba dalam pembukuan. Banyaknya piutang tidak mengindikasikan usaha
Anda menguntungkan. Jadi jangan terjebak pada laba di atas kertas. Artinya,
makin banyak transaksi tunai (cash and carry) makin bagus pula cashflow Anda.
Salah satu sumber kebangkrutan bisnis balita adalah kegagalan mereka mencairkan
laba di atas kertas menjadi laba tunai.
5. Kepuasan Pelanggan
Kelangsungan
bisnis Anda ditentukan oleh kepuasan pelanggan. Maka jangan beri konsumen
produk dan pelayanan bermutu rendah. Beri jaminan kepuasan pelanggan! Bila
memungkinkan, galakkan after sales service (layanan purna jual). Jadikan hal
ini sebagai kredo bisnis Anda. Setelah itu, konsistenlah memenuhi janji Anda.
Jika produk cacat, gantilah! Jika ada komplain, tampunglah dan adakan
perbaikan.
6. Pelanggan Produktif
Meskipun kepuasan pelanggan jadi komitmen utama, fokuslah pada
pelanggan yang paling banyak memberikan laba. Kepada merekalah kredo kepuasan
pelanggan diberlakukan secara ketat. Ini demi efisiensi biaya pelayanan.Dari
100 pelanggan, mungkin hanya 20 persen yang memberikan laba terbanyak.Walau
begitu perlakukan 80 persen sisanya dengan sangat bijaksana. Di antara mereka
selalu terbuka kemungkinan bisa memberi lebih banyak laba.
7. Tuailah Referal
Dampak nyata kepuasan pelanggan adalah rekomendasi pada bisnis
Anda. Setiap orang paling apes punya 50 teman dekat, relasi, atau, koneksi.
Jika punya 10 pelanggan saja yang puas, maka asal hitung saja Anda punya 500
prospek baru.Kalau pelanggan puas, tak perlu ragu meminta rekomendasi mereka.
Banyak referal (rujukan) bisa Anda dapat. Untuk bisnis tertentu (misalnya jasa
konsultasi), surat-surat kepuasan pelanggan bisa jadi magnet bisnis yang
efektif.
8. Iklan dan Promosi
Supaya publik tahu jasa dan produk Anda, beriklanlah. Untuk
menekan anggaran, gunakan iklan baris atau iklan kolom yang murah. Pasang iklan
dalam waktu yang cukup, dan anggap ini sebagai investasi. Tidak selamanya iklan
dan promosi mahal. Brosur, katalog, kartu nama, stiker, adalah instrumen baku.
Anda pun bisa ambil bagian dalam sponsorisasi aneka kegiatan olah raga atau
amal untuk meningkatkan brand awareness.
9. Manfaatkan Koneksi
Koneksi dan relasi bisnis adalah mutlak. Kenalilah orang-orang di
posisi kunci seperti bagian pembelian atau marketing. Manfaatkan semua lini di
mana Anda terlibat, seperti lingkungan sekolah, kampus, sekitar rumah,
lingkungan kerja, organisasi sosial-politik, klub-klub hobi, dll. Bukan saja
berpotensi jadi customer, koneksi dan relasi bisa memberi Anda tambahan modal,
proyek, referensi, koneksi baru, dsb.
10. Ikutlah Ekspo Bisnis
Ikutlah berbagai pameran untuk berpromosi. Di sini segala
keunggulan dan keunikan produk bisa dilihat banyak orang. Inilah kesempatan
untuk memperluas networking bisnis, bertemu pelanggan potensial, dan memperoleh
feedback langsung dari konsumen. Jika beruntung, Anda bisa menarik
minat investor besar. Dengan penataan stan yang menawan, serta keramahan, Anda
bakal menarik minat banyak pengunjung.
11. Jadilah PR
Yang paling diabaikan oleh usaha rumahan adalah soal public
relations.Sekecil apapun bisnis Anda, jangan abaikan hal ini. Kerpibadian yang
hangat dan menawan bisa jadi humas yang baik. Itu pun bisa mendongkrak citra
produk (bisnis) Anda. Bila ada kesempatan, jalin hubungan sedekat-dekatnya
dengan para jurnalis media cetak, televisi, maupun radio. Dari merekalah Anda
dapat publikasi rendah biaya.
Sumber: Majalah BERwirausaha.
makasih tips dan infonya
BalasHapusmakasih informasinya
BalasHapus