ETIKA, PROFESI DAN PROFESIONALISME
ETIKA
Etika (Yunani Kuno:
"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab. Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang
merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”,
yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang
buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan
sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian
perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai
nilai yang berlaku.
Istilah lain yang
identik dengan etika, yaitu:
Susila (Sanskerta),
lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih
baik (su).
Akhlak (Arab),
berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
PROFESI
Profesi berasal dari
bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan
pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi:
kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan
dengan suatu keah-lian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti
kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut
daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Pengertian profesi
dapat dibedakan menjadi: pertama: profesi pada umumnya. Kedua: profesi luhur
atau mulia (officium noble). Profesi pada umumnya adalah pekerjaan yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian yang khusus. Persyaratan adanya keahlian yang
khusus inilah yang membedakan antara pengertian profesi dengan pekerjaan
walaupun bukan mejadi garis pemisah yang tajam antara keduanya. Sedangkan yang
dimaksud dengan profesi luhur, yaitu profesi yang pada hakikatnya merupakan
suatu pelayanan pada manusia atau masyarakat. Orang yang melaksanakan profesi
luhur sekalipun mendapatkan nafkah (imbalan) dari pekerjaannya, namun itu
bukanlah motivasi utamanya.
Pekerjaan tidak sama
dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah
sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan
belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan
yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan sebaliknya pekerjaan
tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan
di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi
adalah sama.
PROFESIONALISME
Dalam Kamus Kata-Kata
Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi
profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri
suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional
sendiri berarti: bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena
pendidikan dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu.
Dari definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu
keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang
saling berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme
manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang
layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan
hidupnya.
4. CIRI-CIRI
PROFESIONALISME
·
Memiliki keterampilan yang
tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yangbersangkutan dengan bidang tadi.
·
Memiliki ilmu dan pengalaman
serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca
situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas
dasar kepekaan.
·
Memiliki sikap berorientasi
ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang
terbentang di hadapannya.
·
Memiliki sikap mandiri
berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan
menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri
dan perkembangan pribadinya.
1.
Contoh Etika,Profesi dan
Profesionalisme
Ø Etika
·
mengucapkan salam saat
bertamu
·
cium tangan orang tua
sebelum melakukan aktifitas sehari-hari
·
membuang sampah pada
tempatnya
·
meminta maaf saat melakukan
kesalahan
·
makan menggunaka tangan
kanan
Ø Profesi
·
Wartawan
·
Sopir
·
Nahkoda
·
Masinis
·
Pramugari
Ø Profesionalisme
Profesionalisme Seorang Guru
Sikap seorang guru yang profesional adalah
guru yang mampu menjadi contoh yang baik bagi muridnya. Misalnya guru tersebut disiplin,
selalu datang tepat waktu sehingga siswa-siswi akan mencotoh sikap dari guru
tersebut. Seorang guru yang profesional juga harus adil dalam memberikan
penilaian terhadap setiap siswanya.
2. Pendapat
dan Saran
Etika dan Profesionalisme
dalam Teknologi Informasi sangat penting dalam konteks keamanan pada lingkungan
teknologi informasi, sehingga adanya etika profesionalisme dalam TI dapat
membatasi dan mencegah adanya kecurangan atau kriminal yang dapat merugikan
masyarakat.